Sabtu, 25 April 2009

Jaminan Rizki

Jaminan Rizki

Orang sering keliru memahami ayat al Qur’an yang menyatakan bahwa Alloh SWT sudah menjamin rizki bagi semua makhluknya. Salah paham itu diwujudkan dengan tidak mau bekerja keras , tidak mau berusaha mencari rizki dengan alasan bahwa rizki sudah diatur oleh Tuhan, yang menjadi rizkinya tidak akan lari dan yang bukan rizkinya biar dikejar juga nggak bakal dapet, katanya. Ayat itu berbunyi wama min daaabbatin …..illa `alallohi rizquha, yang artinya tidak ada binatang melata satupun di muka bumi kecuali rizkinya sudah ditanggung oleh Alloh.
Jaminan Tuhan ini diperuntukkan bagi seluruh makhluknya, termasuk nyamuk, cecak, semut bahkan kuman, mereka semua dijamin ketersediaan rizkinya. Alloh menciptakan alam ini sangat sempurna sebagai hunian makhluknya, masing-masing berfungsi bagi yang lain. Sampah menjadi pupuk pepohonan, limbah manusia menjadi konsumsi binatang atau ikan,pokoknya tidak ada energi yang terbuang, karena tidak ada satupun ciptaan Tuhan yang tak berguna, robbana ma kholaqta haza bathila, kata al Qur’an.


Kebutuhan
Sesungguhnya setiap makhluk termasuk manusia memiliki standard kebutuhan universal. Bagi binatang semua kebuTuhan hidupnya sudah terhampar di bumi, tinggal mengambil kapan menginginkan, tidak perlu memiliki gudang persediaan. Tetapi bagi manusia sebagai makhluk psikologis, makhluk social dan makhluk budaya, manusia memiliki konsep kebutuhan yang berbeda-beda, bahkan mana kebuTuhan primer dan mana yang sekunder manusia memiliki konsep yang berbeda. Bagi seorang dosen, buku adalah kebutuhan primer, tapi bagi petani di kampong buku masuk kategori kebuTuhan sekunder. Dari segi kecukupan, ada orang yang merasa sudah tercukupi jika kebuTuhan hari ini sudah tersedia, soal besok ya besok saja. Yang lain baru merasa tercukupi jika kebuTuhan untuk besok hari juga sudah tersedia. Yang lain lagi ada yang baru bisa tenang jika kebutuihan untuk satu bulan sudah berada dalam genggaman tangannya. Nah ada juga yang baru bisa tenang jika kebutuhan untuk tujuh turunan sudah terjamin.

Tingkatan rizki
Yang dimaksud dengan rizki adalah segala sesuatu yang memberi manfaat, kullu ma yustafad,.makanan menjadi rizki jika memberi manfaat,maka sate kambing pedas bukan rizki bagi orang yang mengidap sakit maag, atau pengidap darah tinggi. Gula bukan rizki bagi orang yang mengidap sakit gula. Sebaliknya udara, ilmu, tetangga, handai taulan,jabatan, suami,isteri adalah rizki jika itu semua memberi manfaat. Bahwa Tuhan sudah menyediakan rizki yang dibutuhkan oleh semua makhluknya adalah sepenuhnya benar , tetapi karena manusia memiliki konsep kebutuhan yang berbeda,maka jaminan rizki Alloh SWT kepada menusia diberikan secara bertingkqat.

a.Rizki Yang Dijamin. Rizki yang dijamin oleh Alloh SWT adalah kebutuhan dasar,kebutuhan universal, seperti oksigen, air, dan makanan.Dimanapun manusia hidup disitu dijamin ada sesuatu yang bisa dimakan agar manusia bisa tetap eksis.Di laut, di hutan bahkan di padang pasir sekalipun tersedia makanan danminuman untuk penghuninya.Manusia yang ditantang untukmencari dan mengolahnya. Tetapi kebutuhan pulsa, kosmetik dan yang sebangsa itutidak dijamin.

b.Rizki yang harus dipilih. Alloh menawarkan banyak fasilitas rizki, ada yang sangat bermutu, ada yang bermutu, yang kurang bermutu dan ada yang tidak bermutu. Bagi setiap orang ,rizki yang ditawarkan itu juga ada yang sangat cocok, cocok, kurang cocok dan ada yang tidak cocok. Nah manusia dipersilahkan memilih mana yang dipandang terbaik, sangat cocok dan halal,atau mau memilih yang meski kurang baik tetapi yang penting halal, atau yang dinilai bermutu, mudah memperolehnya,meski haram. Nah tiap orang akan menikmati tingkat manfaat dari rizki itu. Ada yang memperoleh sedikit, kurang bermutu, tetapi manfaatnya besar, disebut berkah. Ada yang memperoleh banyak,berkualitas tinggi tetapi tidak membawa manfaat, disebut tidak berkah.. Perampok atau koruptor bisa memperoleh dalam jumlah besar dalam waktu pendek, tetapi yang banyak itu ternyata tidakmembawa kebahagiaan,dan bahkan cepat habis tak berbekas.

c.Rizki yang harus diperjuangkan. Adakalanya Alloh SWT menyediakan begitu banyak rizki,tetapi orang tidak mudah mengambilnya, betapapun sudah menjadi pilihannya. Untuk mengambilnya orang harus berjuang keras melawan jarak,ruang dan waktu yang kesemuanya mengandung resiko berat, ada yang berhasil dan banyak yang gagal. Hanya orang kuat dan diridai Tuhan yang berhasil.

d.Rizki yang dihalangi. Ada orang kaya mendadak dengan memperoleh uang banyak dalamwaktu sekejap. Tetapi rupanya rizkiitu termasuk rizki yang dihalangi. Saking gembiranya dapat rizki nomplok orang itu menjadi gila, dan setelah gilamaka uang banyakitulalu menjadi tidak menjadi rizki, karena orang gila tidaklagi dapat menikmati kekayaan. Ada juga orang kaya yang mempunyai banyak hal, tetapi kemudian ia menderita sakit yang menyebabkan ia tidakbisa menelan makanan. Maka setelah itu makanan yang disantapharus melalui infus. Ia punya makanan banyak tetapi ia dihalangi untuk menikmati lezatnya makanan. Atau adalagi orang ganteng yang baru berhasilmempersunting gadis cantik. Tiba-tiba dalamperjalanan pulang turun dari gedung resepsi, ia terpeleset jatuh yang menyebabkan syaraf tertentu terganggu dan menyebabkan impoten permanen. Nah, isteri cantik itu tidaklagimenjadi rizki, sebaliknya menjadi siksaan, karena ia tidaklagi bermakna di depan isterinya.

Sumber : Mubarok Institute
http://mubarok-institute.blogspot.com

Minggu, 19 April 2009

Islam Adalah Darah Dagingmu

Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata, Wahai saudaraku, sesungguhnya Islam adalah darah dagingmu, tangisilah dirimu dan sayangilah ia, jika kamu tidak menyayangi maka tidak akan disayang. Hendaknya yang menjadi temanmu adalah orang yang mengajakmu berzuhud terhadap dunia dan cinta terhadap akhirat. Perbanyaklah mengingat mati, perbanyaklah memohon ampun atas dosa-dosamu yang telah lalu dan mohonlah keselamatan kepada Allah dalam menjalani sisa-sisa umurmu.
Dinukil dari Imam yang zuhud, ahli ibadah dan wara' bernama Sufyan Ats-Tsauri dari wasiat-wasiat, nasihat dan kalimat yang penuh hikmah yang bertebaran dalam kitab-kitab Thabaqat, biografi para ulama dlan kitab-kitab berharga lainnya. Seluruh apa yang beliau nasihatkan begitu berharga, memancar di dalamnya ruh yang khusyu' dan bercahaya.


Di antara nasihat yang paling berharga dari Sufyan Ats-Tsauri adalah wasiat yang beliau tulis untuk sebagian saudara beliau, yang meminta nasihat dan wejangan dari beliau. Di antaranya tertulis:

Janganlah engkau mengambil ilmu agama melainkan kepada orang yang sangat cinta kepada agamanya, karena perumpamaan orang yang tidak mencintai agamanya bagaikan dokter yang sakit dan tidak mampu mengobati penyakit pada dirinya. Bagaimana mungkin ia akan mengobati orang lain dan menasihatinya?

Wahai saudaraku, sesungguhnya Islam adalah darah dagingmu, tangisilah dirimu dan sayangilah ia, jika kamu tidak menyayangi maka tidak akan disayang. Hendaknya yang menjadi temanmu adalah orang yang mengajakmu berzuhud terhadap dunia dan cinta terhadap akhirat. Perbanyaklah mengingat mati, perbanyaklah memohon ampun atas dosa-dosamu yang telah lalu dan mohonlah keselamatan kepada Allah dalam menjalani sisa-sisa umurmu.

Imam Ats-Tsaury telah menjelaskan bahwasanya mempelajari Islam pada selain ahli wara' dan taqwa merupakan pengkhianatan terhadap diri sendiri, mampukah seorang dokter yang tak mampu mengobati dirinya sendiri dia akan dapat mengobati orang lain?

Betapa tepatnya perumpamaan Imam ini tentang agama sebagaimana darah dan daging, karena agama yang benar adalah ruh manusia dan intinya, maka apabila agama ini lenyap seakan-akan bukan dikatakan sebagai manusia lagi. Sebagaimana jika manusia telah hilang darah dan dagingnya, dapatkah ia disebut sebagai manusia?

Sesungguhnya orang-orang yang menyeru kaum muslimin hari ini untuk mengikuti ajaran sekulerisme, mereka telah mendudukkan sampah ke derajat agama, menipu kaum muslimin bahwa mereka mampu hidup tanpa Islam dan mengambil sesuatu yang bertentangan dengan Islam.

Akan tetapi nasihat Sufyan Ats-Tsaury sebagai sanggahan terhadap pemikiran atheis yang meremehkan pengaruh Islam dalam kehidupan manusia. Apakah yang dilakukan oleh seoarang muslim bila telah meyakini bahwa agamanya adalah dasar yang menjadikan dia ada dan inti dari hidupnya? (tentulah ia akan berkata):

قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَاْ أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama meyerahkan diri (kepada Allah) (Al-An'am: 162-163)

Sesungguhnya kemuliaan umat Islam akan terwujud manakala ada orang-orang yang yakin bahwa Islam adalah darah dan dagingnya bahkan manakah yang lebih berharga antara darah dan daging dengan ruh dan jiwa?

Sekali-kali umat Islam ini tidak akan kembali berjaya, tegak, berkuasa dengan lurus bagi manusia melainkan jika mereka kembali mengambil pelajaran sebagaimana yang dikatakan oleh Imam ini, menguatkan ikatannya terhadap Islam dan meletakkannya pada tempat yang semestinya dalam rangka membina pribadi dan mengatur masyarakat.

Sungguh sangat mengherankan orang-orang yang terkena fitnah dan provokasi dari orang yang merendahkan martabat Islam, melecehkan orang-orang yang berpegang teguh dengannya. Mereka tak lebih dari para pembeo orang-orang atheis yang tidak pernah merasakan lezatnya iman dan ketenangan dengan hidayah Islam. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang sesat yang ingin menyebarkan kesesatan tersebut kepada setiap hati.


Diambil dari Haakadza..Tahaddatsas Salaf edisi bahasa Indonesia Potret Kehidupan Para Salaf karya Dr. Musthafa Abdul Wahid. Penerbit : At-Tibyan

Sumber : http://perpustakaan-islam.com

Sabtu, 11 April 2009

Muslim Yang Tegar

Pada suatu hari Rasulullah mengajak para sahabatnya berjalan-jalan ke luar Kota Makkah. Saat itu berbagai gangguan fisik terhadap Rasul dan sahabatnya mencapai titik klimaks. Penderitaan kian lengkap dengan wafatnya istri dan paman Rasulullah, dan diberlakukannya blokade ekonomi terhadap Bani Hasyim serta para sahabat Rasul.

Akibatnya mereka kekurangan pangan, kesehatan, dan terancam keselamatannya. Ketika Rasul dan para sahabat sampai ke suatu tempat dan beristirahat, berkata seorang sahabat, ''Ya Rasulullah, kita saat ini mengalami penderitaan yang luar biasa. Penyiksaan fisik sudah terbiasa kami alami, kekurangan makanan dan keselamatan melengkapi penderitaan kami. Bagaimana kalau untuk sementara kita hentikan dulu dakwah ini, kita bangun dulu perekonomian. Setelah kuat baru kita lanjutkan dakwah ini.''
Tidak lama berselang Allah SWT menurunkan wahyu sebagai jawaban terhadap keluhan sahabat tersebut.

''Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.'' (QS-Al Baqarah [2]: 195).

Dari kisah tersebut Allah memerintahkan kita meski dalam kondisi kekurangan harta, melonjaknya harga kebutuhan hidup, sulit mendapat pekerjaan, bahkan dalam kondisi keselamatan terancam, agar tetap tegar dan tidak berputus asa. Sebaliknya dengan harta dan kemampuan yang ada, kita dianjurkan tetap berbuat baik dengan menyedekahkan sebagian harta kita kepada orang lain. Apabila berkeluh kesah apalagi sampai berputus asa, berarti kita menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.

Apabila kita tetap tegar dan bersabar atas berbagai krisis kehidupan, maka Allah memberikan balasan (pahala) dua kali lipat. Allah SWT berfirman, ''Kepada orang-orang itu diberikan pembalasan (pokok) dua kali lipat, disebabkan kesabaran mereka.'' (QS Al-Qashash [28]: 54).

Diriwayatkan oleh 'Atha' dari Ibnu Abbas, ketika Rasulullah SAW masuk ke tempat orang-orang Anshar, beliau bertanya, ''Apakah kamu semua orang beriman?" Mereka diam. Maka Umar menjawab, ''Ya, wahai Rasulullah!'' Nabi SAW bertanya, ''Apakah tandanya keimanan kamu itu?'' Mereka menjawab, ''Kami bersyukur atas kelapangan. Kami bersabar atas ujian. Dan kami rela dengan ketetapan Allah.'' Lalu Nabi SAW menjawab, ''Demi Tuhan pemilik Ka'bah! Benarlah kamu semua adalah orang beriman!''



(Aang Gunawan )
Republika
Sumber : www.kebunhikmah.com

Selasa, 07 April 2009

Indahnya Cinta dan Rahasia Ilahi
Kisah nyata dari “Buku Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”

Duapuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1986 Penulis berhenti sekolah dasar karena tidak ada biaya. Tahun 1987 merantau ke Jakarta dengan terlebih dahulu menjadi kuli panggul singkong untuk ongkos perjalanannya. Lalu berjalan kaki sejauh 25 km di jalan setapak yang curam untuk mencapai jalan aspal karena tidak cukup uang untuk naik ojek. Sampai di kota metropolitan, penulis menjadi kernet jahit. Setiap malam tidur beralaskan bahan levis dan terkadang tidur di atas mesin obras. Ruangannya sangat sempit, bau, panas dan pengap. Tiga bulan kemudian terdampar di sebuah Panti Asuhan selama enam tahun. Subhanallah... betapa dahsyatnya rahasia-Mu.

Ujian semakin terasa berat ketika tahun 1995. Saat itu ayah penulis sakit reumatik kronis dan TBC berat. Sungguh penulis sangat sedih karena tidak mampu membiayainya di Rumah Sakit. Tiga tahun kemudian ayah meninggal dunia dalam usia sangat muda (43 tahun). Ayah wafat meninggalkan empat anak yang masih bersekolah. Akhirnya semua tanggung jawab ayah berpindah ke pundak penulis sebagai anak laki-laki tertua. Subhanallah... Cobaan dan ujian ini kadang terasa sangat berat. Pada saat itu penulis belum tahu bahwa perjalanan takdir itu akan menjadi pintu karunia terbesar dalam hidup ini. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS. Al-Hadid (57):22)

Perjalanan takdir hidup ini terus melaju menuju terminal- nya. Walau terasa sangat berat dengan kerikil dan duri kehidupan yang berliku. Namun tiada sungai yang tidak berhulu. Penulis sangat yakin dengan janji Allah “Bahwa setelah kesusahan pasti ada kemudahan dan bersama kesusahan pasti disertai kemudahan yang lain”. (QS.Al-Insyiroh (94):5-8). Janji Allah ini benar-benar telah penulis temukan dan rasakan dalam banyak kenikmatan hidup. Salah satunya adalah kemudahan hadirnya buku ini kehadapan pembaca sekalian.

Sesungguhnya, inspirasi buku ini berawal dari kisah ajaib perjalanan takdir penulis untuk bisa belajar di Annajah (dulu Darunnajah) Jakarta. Walau anak kampung yang sangat udik tetapi atas kerja keras, bimbingan guru, do’a dan anugerah-Nya penulis selalu berada di ranking tiga besar. Hidup di panti asuhan tidak menjadi kendala untuk bangkit dan menjemput prestasi. Sehingga berkat prestasi dan do’a orang tua pada tahun 1993 penulis dapat meraih tiket beasiswa ke Negara Kuwait. Sungguh karunia Allah SWT yang sangat besar. Dan setelah penulis berada di Kuwait, nikmat demi nikmat terus mengalir bak air terjun yang terus mengisi garis takdir kehidupan penulis.

Diusia 19 tahun penulis dianugerahi kesempatan study banding ke negara-negara ASEAN. Tujuan utamanya adalah untuk mengadakan seminar, kemping dan bertemu dengan tokoh, ulama, dan orang-orang sholeh. Di negeri jiran ini penulis bertemu dengan Abu Urwah penulis buku terkemuka, pimpinan Jama’ah Islah Malaysia (JIM). Ia adalah tokoh oposisi dan reformasi paling vokal menyuarakan keadilan dan kebenaran. Ia sudah berkali-kali dijebloskan ke penjara karena dianggap subersive namun tetap sabar dan istikomah dalam membela keadilan dan hak-hak demokrasi rakyat malaysia. Berkat kegigihannya, saat ini Abu Urwah bersama putri Dr. Anwar Ibrahim dipilih rakyatnya untuk berjuang di kursi Parlemen Malaysia. Penulis sangat senang dapat bertemu dan berdiskusi dengannya. Penulis berharap dunia ini memiliki banyak tokoh reformis yang gigih membela keadilan seperti beliau.

Di Kuala Lumpur Penulis juga bertemu dengan direksi Bank Islam Malaysia (BIM). Ia mengisahkan bahwa berdirinya BIM ini penuh dengan perjuangan dan tantangan yang sangat besar, baik dari kalangan Muslim atau non Muslim, baik instansi pemerintahan ataupun non pemerintahan. Bank dengan sistem bagi hasil ini semula sangat diragukan banyak orang akan kemampuannya. Namun, waktu membuktikan, kalau bank ini kini menjadi bank tercepat perkembangannya dan terbaik dalam berbagi keuntungannya. Perjalanan tersebut juga menambah keyakinan Penulis, bahwa siapapun yang komitmen dengan syariah, Allah akan memberikan pertolongan dan keuntungan, baik di dunia serta akhiratnya.

Inspirasi buku ini juga banyak dipengaruhi oleh pertemuan dan persahabatan penulis dengan pelajar internasional dan guru serta ulama di Qurtubah Kuwait. Penulis masih teringat dan terbayang dengan wajah ceria teman-teman yang pernah satu kamar di Asrama. Mereka adalah Islam Karimove dari Rusia, Umar Bigovice dari Bosnia, Abdul Azis Yonoo dari Thailand, Khairuddin dari Pilipina, Fhation dari Al-Bania, Muchtar dari Maurusius, Mohammad Dzorif dari Singapura, Nirsyad dari Uzbekistan, Abdul Basyir dari Negeria, dll. Mereka adalah sahabat penulis yang cerdas, santun, religious dan peduli. Mereka telah banyak memberikan kontribusi positif kepada penulis. Semoga Allah menjadikan mereka pemimpin yang sukses dan mampu mengantarkan negaranya menuju kehidupan yang lebih adil, aman, sejahtera dan diridhoi Allah SWT.

Sungguh beruntung mantan tukang kuli panggul singkong ini, karena bisa bertemu dan bersahabat dengan kontributor ummat di belahan dunia. Nikmat lain yang selalu berkesan dalam persahabatan ini adalah ketika penulis dipertemukan Allah dengan ulama dan panglima mujahid Afghanistan. Ia bernama syeikh Abdurrozak. Sosok lelaki yang tangguh dan sabar dalam mengusir dan mengahancurkan penjajah Uni Soviet selama 9 tahun. Ia seorang ulama alumni sebuah Universitas terkenal di Mesir. Ia hafal 30 juz Al-Qur’an dengan baik. Padahal, jalan kehidupannya dulu begitu berliku! Dimasa muda, ia ketua geng Mafia. Namun, kemudian ia disadarkan oleh seorang hafizah mahasiswi Al-Azhar yang akan diperkosanya semasa ia jahil.

Ajaibnya, 9 tahun kemudian Allah mentakdirkan wanita yang akan ia perkosa itu menjadi istri yang kini sangat dicintainya. Padahal, prosesnya bukan ia yang mencari calon itu, tapi orang lain. Kisah ini, menjadikan Penulis bertambah yakin akan nyatanya hidayah dan pertolongan Allah SWT. Pertolongan Allah akan diberikan kepada siapa saja dan di mana saja. Karena Allah benar-benar sangat berkuasa menganugerahkan karunia apa pun sesuai dengan kehendak-Nya.

Maha suci Allah yang Maha Kaya Raya dan Maha Kuasa.Setelah enam tahun penulis menikmati beasiswa di negara metro dollar Kuwait, tahun 1998 penulis mendapat dana beasiswa belajar di FISIP Hubungan Internasional di Jakarta. Lalu tahun 2004 menjadi Direktur Utama di sebuah perusahaan swasta nasional.

Dua tahun kemudian penulis bertemu dengan mantan pemulung yang mampu menjadi miliyarder dalam tiga tahun. Ia akhirnya menjadi sahabat karib dan menjadi salah satu inspirator terbesar untuk menulis buku yang ada dalam genggaman pembaca sekalian. Tentunya, kisah dan kiat sukses mantan pemulung dalam buku ini akan menjadi energi positif bagi kita untuk bangkit, bergerak, dan beramal menjadi manusia yang lebih optimis, bermanfaat dan lebih bermartabat.

Subhanallah... benar-benar nikmat yang sangat besar. Sungguh penulis sangat bersyukur dengan anugerah takdir ini. Walau kadang di hati kecil ini masih ada pertanyaan “Mengapa mesti penulis yang mendapatkan nikmat luar biasa ini?”. Seorang “Wong nDeso”, anak petani miskin dari Kampung mariuk, Jampang, Sukabumi yang masih jauh dari peradaban modern.

Subhaanallah... wal-hamdulillah... walaa ilaha illallah wallahu akbar... Atas karunia-Nya ini penulis selalu meyakini bahwa di dunia ini tidak ada yang mustahil. Walau Penulis sadar bahwa takdir kesuksesan dan kebahagiaan tidak akan dapat diraih dengan gratis. Tetapi semuanya harus dibayar dengan tekad yang bulat, niat yang ikhlas, usaha yang maksimal dan keberanian mengambil resiko. Hal ini senada dengan yang dikatakan Vincent Van Gogh “Great things are not something accidental, but must certainly be willed,” (Kesuksesan besar tidak terjadi secara kebetulan, tetapi merupakan hasrat yang benar-benar diingini).

Penulis bersyukur dengan keajaiban dan anugerah Allah yang selalu menyertai setiap langkah menuju perjalanan takdir ini. Pertemuan demi pertemuan dengan orang-orang sholeh membuat hati ini semakin yakin, bahwa yang mampu mengangkat The Secret (rahasia) dalam hidup ini bukan hanya Rhonda Byrne, tapi siapapun kita, akan mampu membuka tabir rahasia hidup dan keajaiban Allah SWT. Semoga rahasia dan keajaiban Allah yang telah penulis temukan dan Anda rasakan, akan menjadi inspirasi jitu untuk kehidupan kita, ummat dan bangsa ini menuju takdir yang lebih baik dan penuh makna. Bisa!!!

“Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah (ilmu dan hikmah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS.Luqman (31): 27)


“Hidup ini adalah sebuah spektrum perjalanan yang panjang. Hidup di dunia ini diawali dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Terminal akhir dari kehidupan adalah untuk bertemu dengan Tuhan di syurga-Nya”.

Jangan Takut dan Jangan Bersedih!
Semua manusia sangat layak dan berhak mendapat apa yang mereka inginkan. Namun kita harus ingat bahwa dalam mewujudkan apapun yang kita inginkan, sesungguhnya dibutuhkan keyakinan, pengorbanan, kesungguhan dan ketekunan. Pada prosesnya kita akan menemukan kenyataan yang tidak mulus, bahkan mungkin akan terasa pahit, membosankan dan melelahkan. Namun apapun tantangan dan problematikanya, maka nikmatilah hidup ini dengan tenang dan senang. Karena Allah tidak akan pernah memberikan beban apapun kepada kita, melebihi kapasitas kemampuan kita. Segera bangkit dan bergerak untuk beramal yang terbaik untuk kehidupan dan masa depan kita.

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
(QS. Al-Baqarah (2): 286).

Berbisnis dengan Tuhan insya Allah akan menjadikan pribadi yang selalu yakin dan optimis dalam menjemput sukses dunia akhirat. Kekuatannya akan senantiasa setia menemani kita, sampai tiba di terminal keinginan yang kita dambakan. Enjoy the Beauty of Trading With Allah in Your Life! Salam Dahsyat!

Baca lebih lengkapnya dalam buku ”Indahnya Berbisnis dengan Tuhan”, seri satu (Life Management Series 1) karya Ust. Ayi Muzayini E.K, dengan pengantar DR. Hidayat Nur Wahid,MA. Penerbit Fatihah Publishing, Buku ini akan menemani Anda menuju apa yang Anda inginkan. Diangkat dari kisah nyata yang sangat istimewa dan penuh haru. Terdiri dari 10 bagian kisah yang unik dan penuh inspiratif. Tebal 296 halaman dengan harga konsumen Rp.58.000 (sudah termasuk ongkos kirim). Harga distributor Rp.30.000,- (minimal pengambilan 60 buku). Segera pesan, persediaan terbatas.
Pemesanan, masukan dan tanggapan dapat dikirim ke Jl.Pesantren No 55A 03/05 Kreo Selatan Larangan Tangerang 15156. HP 0813.8244.2222 Telp. (021)-68.99.23.24 – 7388.41.52 Fax (021)-585.45.01 Email : ayi.okey@gmail.com www.ayi-ibet.blogspot.com

Sumber :via http://www.dudung.net/