Sabtu, 25 April 2009

Jaminan Rizki

Jaminan Rizki

Orang sering keliru memahami ayat al Qur’an yang menyatakan bahwa Alloh SWT sudah menjamin rizki bagi semua makhluknya. Salah paham itu diwujudkan dengan tidak mau bekerja keras , tidak mau berusaha mencari rizki dengan alasan bahwa rizki sudah diatur oleh Tuhan, yang menjadi rizkinya tidak akan lari dan yang bukan rizkinya biar dikejar juga nggak bakal dapet, katanya. Ayat itu berbunyi wama min daaabbatin …..illa `alallohi rizquha, yang artinya tidak ada binatang melata satupun di muka bumi kecuali rizkinya sudah ditanggung oleh Alloh.
Jaminan Tuhan ini diperuntukkan bagi seluruh makhluknya, termasuk nyamuk, cecak, semut bahkan kuman, mereka semua dijamin ketersediaan rizkinya. Alloh menciptakan alam ini sangat sempurna sebagai hunian makhluknya, masing-masing berfungsi bagi yang lain. Sampah menjadi pupuk pepohonan, limbah manusia menjadi konsumsi binatang atau ikan,pokoknya tidak ada energi yang terbuang, karena tidak ada satupun ciptaan Tuhan yang tak berguna, robbana ma kholaqta haza bathila, kata al Qur’an.


Kebutuhan
Sesungguhnya setiap makhluk termasuk manusia memiliki standard kebutuhan universal. Bagi binatang semua kebuTuhan hidupnya sudah terhampar di bumi, tinggal mengambil kapan menginginkan, tidak perlu memiliki gudang persediaan. Tetapi bagi manusia sebagai makhluk psikologis, makhluk social dan makhluk budaya, manusia memiliki konsep kebutuhan yang berbeda-beda, bahkan mana kebuTuhan primer dan mana yang sekunder manusia memiliki konsep yang berbeda. Bagi seorang dosen, buku adalah kebutuhan primer, tapi bagi petani di kampong buku masuk kategori kebuTuhan sekunder. Dari segi kecukupan, ada orang yang merasa sudah tercukupi jika kebuTuhan hari ini sudah tersedia, soal besok ya besok saja. Yang lain baru merasa tercukupi jika kebuTuhan untuk besok hari juga sudah tersedia. Yang lain lagi ada yang baru bisa tenang jika kebutuihan untuk satu bulan sudah berada dalam genggaman tangannya. Nah ada juga yang baru bisa tenang jika kebutuhan untuk tujuh turunan sudah terjamin.

Tingkatan rizki
Yang dimaksud dengan rizki adalah segala sesuatu yang memberi manfaat, kullu ma yustafad,.makanan menjadi rizki jika memberi manfaat,maka sate kambing pedas bukan rizki bagi orang yang mengidap sakit maag, atau pengidap darah tinggi. Gula bukan rizki bagi orang yang mengidap sakit gula. Sebaliknya udara, ilmu, tetangga, handai taulan,jabatan, suami,isteri adalah rizki jika itu semua memberi manfaat. Bahwa Tuhan sudah menyediakan rizki yang dibutuhkan oleh semua makhluknya adalah sepenuhnya benar , tetapi karena manusia memiliki konsep kebutuhan yang berbeda,maka jaminan rizki Alloh SWT kepada menusia diberikan secara bertingkqat.

a.Rizki Yang Dijamin. Rizki yang dijamin oleh Alloh SWT adalah kebutuhan dasar,kebutuhan universal, seperti oksigen, air, dan makanan.Dimanapun manusia hidup disitu dijamin ada sesuatu yang bisa dimakan agar manusia bisa tetap eksis.Di laut, di hutan bahkan di padang pasir sekalipun tersedia makanan danminuman untuk penghuninya.Manusia yang ditantang untukmencari dan mengolahnya. Tetapi kebutuhan pulsa, kosmetik dan yang sebangsa itutidak dijamin.

b.Rizki yang harus dipilih. Alloh menawarkan banyak fasilitas rizki, ada yang sangat bermutu, ada yang bermutu, yang kurang bermutu dan ada yang tidak bermutu. Bagi setiap orang ,rizki yang ditawarkan itu juga ada yang sangat cocok, cocok, kurang cocok dan ada yang tidak cocok. Nah manusia dipersilahkan memilih mana yang dipandang terbaik, sangat cocok dan halal,atau mau memilih yang meski kurang baik tetapi yang penting halal, atau yang dinilai bermutu, mudah memperolehnya,meski haram. Nah tiap orang akan menikmati tingkat manfaat dari rizki itu. Ada yang memperoleh sedikit, kurang bermutu, tetapi manfaatnya besar, disebut berkah. Ada yang memperoleh banyak,berkualitas tinggi tetapi tidak membawa manfaat, disebut tidak berkah.. Perampok atau koruptor bisa memperoleh dalam jumlah besar dalam waktu pendek, tetapi yang banyak itu ternyata tidakmembawa kebahagiaan,dan bahkan cepat habis tak berbekas.

c.Rizki yang harus diperjuangkan. Adakalanya Alloh SWT menyediakan begitu banyak rizki,tetapi orang tidak mudah mengambilnya, betapapun sudah menjadi pilihannya. Untuk mengambilnya orang harus berjuang keras melawan jarak,ruang dan waktu yang kesemuanya mengandung resiko berat, ada yang berhasil dan banyak yang gagal. Hanya orang kuat dan diridai Tuhan yang berhasil.

d.Rizki yang dihalangi. Ada orang kaya mendadak dengan memperoleh uang banyak dalamwaktu sekejap. Tetapi rupanya rizkiitu termasuk rizki yang dihalangi. Saking gembiranya dapat rizki nomplok orang itu menjadi gila, dan setelah gilamaka uang banyakitulalu menjadi tidak menjadi rizki, karena orang gila tidaklagi dapat menikmati kekayaan. Ada juga orang kaya yang mempunyai banyak hal, tetapi kemudian ia menderita sakit yang menyebabkan ia tidakbisa menelan makanan. Maka setelah itu makanan yang disantapharus melalui infus. Ia punya makanan banyak tetapi ia dihalangi untuk menikmati lezatnya makanan. Atau adalagi orang ganteng yang baru berhasilmempersunting gadis cantik. Tiba-tiba dalamperjalanan pulang turun dari gedung resepsi, ia terpeleset jatuh yang menyebabkan syaraf tertentu terganggu dan menyebabkan impoten permanen. Nah, isteri cantik itu tidaklagimenjadi rizki, sebaliknya menjadi siksaan, karena ia tidaklagi bermakna di depan isterinya.

Sumber : Mubarok Institute
http://mubarok-institute.blogspot.com

3 komentar:

Cak Cholik mengatakan...

1. Terima kasih atas pencerahannya melalui artikel yang cakep danbermutu ini.

2. Allah memang menyiapkan rejeki bagi setiap makhluk ciptaanNya tetapi tidak melemparkannya ke sangkar masing-masing. Rejeki harus dijemput. Nah menjemput rejeki harus dengan keahlian dalam bentuk ilmu dan ketrampilan.

3. Selain itu kita mesti ingat surat At-Tholaq ayat 2-3 tentang janji Allah untuk memberikan rejeki dari arah yang tak terduga-duga jika kita beriman dan bertaqwa.

4. Selamat berkarya dan sukses selalu.

salam
Abdul Cholik
laskar74.blogspot.com

Din Lubis mengatakan...

Terima kasih atas komentarnya yang bernas.
Semoga kita sama-sama dapat berbuat
untuk berbagi sesama demi kemash lahatan ummat.

Din Lubis mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Terima kasih atas komentar anda yang bernas.
Semoga kita sama-sama dapat berbuat untuk berbagi sesama, demi kemashlahatan ummat.