Jumat, 14 November 2008

Sedikit Ilmu Bukan Penghalang Untuk Berdakwah
tauziyah.com
Mungkin ada yang berdalih, “Aku tidak bisa mendakwahi orang lain karena pengetahuanku sangat minim.” Bagaimana menjawab pernyataan seperti itu?

Katakan kepadanya sabda Rasulullah SAW, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat. Ceritakanlah kisah Bani Israil tanpa ragu-ragu. Barangsiapa berdusta dengan mengatasnamakanku maka bersiaplah mendapat tempat di neraka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Umar)

Walau hanya memahami satu ayat, sampaikanlah kepada orang lain. Walau mendapatkan ilmu dari khutbah Jum’at, sampaikanlah pula kepada orang lain. Jika menghadiri pengajian majelis taklim, datangilah sanak saudara lalu ceritakanlah apa yang Anda dapatkan dari pengajian tersebut.

Imam Ahmad Ibn Hanbal berkata, “Orang yang mengetahui suatu permasalahan, ia dianggap pakar di bidang itu.”
Kaum muda mungkin mengajukan keberatan lain, “Aku belum lama memakai jilbab dan masih banyak dosa yang menghalangiku untuk mendakwahi teman-temanku.”

Baca selengkapnya >>


Ta’liful Qulub
Al-Ikhwan.net
Abu Zaki Al-Kalimantany, Lc.


“Ruh-ruh itu adalah tentara-tentara yang selalu siap siaga, yang telah saling mengenal maka ia (bertemu dan) menyatu, sedang yang tidak maka akan saling berselisih (dan saling mengingkari)”. (HR. Muslim)

Inilah karakter ruh dan jiwa manusia, ia adalah tentara-tentara yang selalu siap siaga, kesatuaannya adalah kunci kekuatan, sedang perselisihannya adalah sumber bencana dan kelemahan. Jiwa adalah tentara Allah yang sangat setia, ia hanya akan dapat diikat dengan kemuliaan Yang Menciptakanya,. Allah berfirman yang artinya:

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelajakan semua (kekayaan) yang berada dibumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. 8:63)

Dan tiada satupun ikatan yang paling kokoh untuk mempertemukannya selain ikatan akidah dan keimanan. Imam Syahid Hasan Al Banna berkata:“Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran”. (Risalah Ta’lim, 193)

Baca selengkapnya >>

Tidak ada komentar: